SELAMAT DATANG DI BLOG T R I Z Z 4 ::::::::::: TERIMAKASIH :::::: e-mail : triz_Oi@yahoo.com

Senin, 21 Mei 2012

Pidato Lepas Pisah Kelas XII

Assalamu’alaikum Wr Wb
Selamat sejahtera bagi kita semua
Bapak Kepala Sekolah yang kami hormati
Bapak dan Ibu Guru serta staf Tata Usaha yang kami hormati
Teman-teman semua yang kami sayangi dan banggakan
Serta adik-adik ku yang kami cintai
Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kita semua dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat.


Pada hari ini kita berkumpul di tempat yang nyaman ini untuk melepaskan kami siswa kelas XII yang telah menamatkan Sekolah Menengah Atas dan setiap perjumpaan akan selalu di akhiri dengan perpisahan. Seandainya di izinkan, mungkin kita tidak menginginkan perpisahan ini. Ikatan antara kita yang sudah sekuat out dengan tebing, tentu ingin kita akhiri begitu saja. Akan tetapi apa daya waktu terus bergera dan usia terus bertambah. Tidak bisa tidak kami harus lulus dan meninggalkan bangku Sekolah Menengah Atas yang amat kami cintai ini, kami harus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi untuk bekal hidup kami selanjutnya dan saya ucapkan terima kasih karena saya diperkenankan berdiri di tengah-tengah tempat ini.
Bapak-bapak, Ibu-ibu yang saya hormati, serta Adik-adik ku yang saya sayangi.
Keberhasilan kami tidak bisa lepas dari jerih payah Bapak dan Ibu Guru yang tanpa mengenal lelah terus memberikan bimbingan dan arahan yang sabar.
Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru. Kami tidak mungkin membalas jasa Bapak dan Ibu Guru, kami hanya bisa mendoakan semoga jasa Bapak dan Ibu Guru mendapat balasan yang lebih baik dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Selain itu kami berjanji untuk selalu mengingat nasihat dan pesan Bapak dan Ibu Guru untuk terus rajin belajar menuntut ilmu tanpa mengenal waktu dan tempat.
Bapak-bapak, Ibu-ibu yang saya hormati.
Selaku anak didik tentu kami pernah membuat kesalahan, baik yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Pada kesempatan ini, saya mewakili teman-teman semua memohon maaf yang sebesar-besarnya atas  kesalahan dan kekhilafan yang telah kami lakukan. Semoga Bapak dan Ibu Guru bersedia memaafkan kesalahan kami.
Yang terakhir kami mohon maaf dan doa restu Bapak dan Ibu Guru. Semoga pada kesempatan mendatang kami dapat menjalankan tugas kami dengan baik. Semoga kami dapat meraih cita-cita kami dan berguna bagi nusa dan bangsa. Kami juga berpesan kepada adik-adik teruslah belajar dengan menuntut ilmu, jangan pernah ada kata malas dan putus asa untuk belajar! Karena masa depan bangsa ini ada ditangan kita. Mari kita tuntut ilmu setinggi mungkin!!
Semoga Tuhan memberkati usaha kita. Amin……
Sekarang tibalah kami mengucapkan selamat berpisah sampai jumpa pada kesempatan mendatang. Apabila ada tutur kata dan tingkah kami yang tidak berkenan di hati Bapak, Ibu dan adik-adik kami mohon maaf.
Sekian saya ucapkan terima kasih dan selamat pagi.
Wassalamualaikum Wr Wb.

Pidato Isra' Mi'raj

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan kaum muslimat yang dimuliakan oleh Allah.

Pertama-tama marilah kita semua mengucapkan tahmid dan tasyakur kehadirat Allah SWT karena kita semua pada saat ini masih diperkenankan oleh Allah untuk hidup di muka bumi ini, sehingga pada saat ini kita dapat berkumpul di tempat di sini, dalam rangkamemperingati hari besar Islam, Isro’ Mi’raj Nabi Muhammad saw.

Selanjutnya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw karena dari beliaulah kita semua dapat mengetahui ajaran-ajaran Islam , sehingga kita dapat membedakan mana sesuatu yang haq dan mana sesuatu yang bathil.

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Kita semua pada saat ini telah berada di bulan Rajab, dimana pada bulan Rojab ini ada satu peristiwa yang tidak boleh dilupakan oleh setiap umat manusia, utamanya adalah umat Islam itu sendiri, karena pada bulan Rajab itu terjadilah peristiwa besar yang pernah dijalankan oleh Rasulullah pada abad-abad yang silam yairu Isro’ Mi’raj, atas kehendak Allah SWT.

Menurut arti bahasa Isro’ itu berarti perjalanan di malam hari. Akan tetapi secara syari’iyah isro’ adalah perjalanan malam hari yang dilakukan oleh Rasulullah saw dari Masjidil Haram (di Mekkah) menuju ke Baitul Maqdis (di palestina) yang penuh mengandung rahasia dan keajaiban. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an Al-Isro’ ayat 1 :









Artinya : “Maha suci Tuhan yang telah memperjalankan hamba-Nya (yakni Nabi Muhammad) pada malam hari, dari masjidil Haram sampai masjidil Aqso, yang kami berkati di sekitarnya, supaya Kami perlihatkan tanda-tanda kebesaran Kami kepadanya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat”.

Sedangkan Mi’raj menurut arti bahasa yaitu jenjang naik. Akan tetapi yang dimaksud ialah naiknya Rasulullah saw dari Masjidil Aqso di Baitul Maqdis, dengan menempuh angkasa luar, sehingga akhirnya sampai ke suatu tempat yang paling tinggi bernama Sidratul Muntaha, suatu tempat yang tidak mungkin di capai oleh manusia dengan kemajuan teknologi yang bagaimana pun canggihnya kecuali oleh Nabi Muhammad saw. Disitulah Rasulullah saw menerima langsung dari Allah SWT tentang solah lima waktu, yang harus dikerjakan olehnya dan seluruh umatnya.

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Tujuan pokok dari di Isro’ Mi’raj kan Nabi Muhammad saw ini adalah dalam rangka member kekuatan batin bagi Nabi Muhammad saw terhadap musibah atau cobaan serta siksaan yang datangnya dari para musuh-musuh Islam sejak sepeninggal Abu Thalib, Abdul Muthalib dan istri tersayangnya Siti Khodijah, dalam memperjuangkan cita-cita luhur, mengajak seluruh umat manusia untuk beriman kepada Allah SWT di dalam naungan Islam.

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Dengan memperhatikan peristiwa-peristiwa di atas maka di dalam kita memperingati Is’ra Mi’raj ini, maka yang terpenting bagi kita untuk mengambil hikmahnya yaitu, kita mempertebal dan memperkuat keimanan serta ketaqwaan kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad saw. Disamping itu kita harus menjalankan perintah Allah yaitu solat lima waktu. HAdirin sekalian yang berbahagia.

Demikian pidato dari saya dalam rangka memperingati hari besar Islam Isra’ Mi’raj yang terjadi pada tanggal 27 Rajab ini.

Terimakasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekuarangan dan kekhilafannya.

Akhirul kalam wabillahit taufiq walhidayat wassalamu ‘alaikum warohmatullohi wabarokaatuhu.


___________________________________________________________________________________
 
Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhmadulillahi robbil ‘alamin. Asholatu wassalamu ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du.

Hadirin yang berbahagia. Pada bulan yang penuh berkah ini kita perlu lebih banyak melakukan muhasabatun nafsi atau instrosfeksi diri. Terutama yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sholat kita khususnya dan kualitas ibadah secara keseluruhan.
Karena sudah seharusnya kita selaku kaum muslimin untuk selalu meningkatkan kualitas diri dan amaliyah serta ibadah kepada Allah SWT. Celakalah orang yang amal hari ini lebih buruk dari hari kemarin, rugilah orang yang amal hari ini sama dengan amal hari kemarin, maka beruntunglah orang yang jika amal hari ini lebih baik dari kemarin.
Karena amal ibadah sholat menjadi tolok ukur dari identitas seseorang muslim, maka segala upaya untuk mendapatkan sholat yang khusyu’, ikhlas dan makbul termasuk rangkaian ibadah. Sedangkan sholat khusyu’, ikhlas dan makbul itu tidak akan pernah terwujud jika tidak ditunjang dengan ilmu. Oleh sebab itu Islam mewajibkan semua muslimin muslimat untuk menuntut ilmu.
طلب العـلـم فــريضة على كل مســــــلـم ومســـــلـمة
Dalam hadits yang lain dikatakan, “Tuntutlah ilmu meskipun sampai di negeri Cina”. Jika kita analisa secara mendalam, mengapa Rasulullah SAW menghubung-hubungkan ilmu dengan Cina ? Ada kepentingan apa ? Sejauh mana pengetahuan beliau tentang Cina ?
Hadirin yang berbahagia.
Umat Islam mulai sadar pada saat perintah sholat mulai diwajibkan. Ternyata banyak sarana dan prasarana pendukung yang menghantarkan pada ibadah sholat yang khusyu’. Karena ibadah sholat mengandung syarat dan rukun. Adapun perkara rukun akan dapat terpenuhi dengan cara menggali ilmu sholat. Sedangkat yang menyangkut masalah syarat akan berhubungan dengan alat dan materi. Logikanya, hadirin... pada saat sholat diwajibkan, maka menutup aurat itu disyaratkan. Menutup aurat itu harus dengan kain, dan pada saat itu sekitar tahun 621 Masehi, satu-satunya negara yang mampu menghasilkan tekstil kain adalah negeri Cina. Itulah sebabnya kenapa Rasulullah SAW menghubungkan kewajiban menuntut ilmu dengan negeri Cina.
Hadirin yang berbahagia.
Bulan Rajab, di mana kita melewatinya dari tahun ke tahun. Dan tidak sekadar melewati, kita selaku kaum muslimin selalu menyambut bulan Rajab ini dengan peringatan-peringatan, pengajian-pengajian yang dikaitkan dengan uraian tentang sholat. Tapi apakah dengan datangnya bulan rajab ini akan selalu lewat begitu saja ? Tentu tidak. Karena yang lebih penting bagi kita adalah merenungi dan memaknai ibadah sholat itu dengan aktifitas hidup kita. Pada saat sholat itu diwajibkan untuk khusyu’ maka dalam melakukan pekerjaan apapun kita harus khusyu’ atau serius atau sungguh-sungguh. Ketika sholat itu disyaratkan untuk bersih dari hadats, maka dalam melakukan apapun itu harus bersih dari kebohongan, tidak korupsi dan saling menzdolimi. Jika seorang buruh tidak korupsi waktu, dan jika si majikan tidak memperlakukan pekerja dengan semena-mena. Demikian pula masih banyak hikmah sholat yang perlu kita telaah secara mendalam. Mari kita aplikasikan makna sholat kita di luar sholat. Semoga kita selalu diberi kekuatan, petunjuk, dan pertolongan dari Alloh SWT, amin.
Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.

Aqulu qouli hadza astaghfirullohal ‘azdim. Wallohul muwafiq ila aqwamit thoriq.
Wassalamu’alaikum wr.wb.